Proses metabolisme tubuh meliputi proses menghasilakan energi dan zat yang berguna bagi tubuh. Dalam proses metabolisme, dihasilkan zat-zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat membahayakan tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh disebut ekskresi.
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru) – air, CO2 dan amonia. Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon. Ekskresi melibatkan alat-alat khusus dan membentuk suatu sistem yang disebut sistem ekskresi.
Sistem ekskresi sangat berperan penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (homeostatis) dengan cara osmoregulasi dan juga berperan dalam pengeluaran sisa metabolisme tubuh yang sudah tidak digunakan lagi. Osmoregulasi, yaitu mekanime untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau cairan tubuh. Sistem eksresi pada manusia disusun oleh empat organ ekskresi yaitu paru-paru, hati, ginjal, dan kulit
ALAT-ALAT EKSKRESI PADA MANUSIA
Ginjal
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan mengandung banyak kapiler darah dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.
1. Struktur Ginjal
A. Korteks (lapisan terluar)
Terdapat badan Malpighi, yang terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman. Glomerulus merupakan kumpulan cabang-cabang halus pembuluh darah,. Sedangkan, kapsula bowman merupakan lapisan yang melingkupi glomerulus. Pada lapisan korteks ginjal, terdapat satuan struktural dan fungsional terkecil yang disebut nefron. Satu buah ginjal manusia mengandung kurang lebih 1 juta nefron.
B. Medula (sumsum ginjal)
Terdapat banyak tubulus keletivus (tubulus pengumpul) yang bermuara pada pelvis renalis atau rongga ginjal.
C. Rongga ginjal (pelvis)
Rongga ginjal, yaitu tempat menampung urine sebelum dialirkan ke kantong kemih.
D. Ureter
Menyalurkan urin ke kantung kemih (vesica urinaria)
E. Kantung kemih
Menampung urin sementara
F. Uretra
Mengeluarkan urin ke luar tubuh.
2. Fungsi Ginjal
- Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
- Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
- Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
- Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin.
- Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi (badan renalis) yang tersusun dari kapsul Bowman dan glomerulus. Kapsul Bowman berdinding rangkap dengan glomerulus di dalam cekungan kapsulnya. Glomerulus merupakan untaian pembuluh kapiler darah yang dindingnya bertaut menjadi satu dengan dinding kapsul Bowman. Sementara itu, tubulus-tubulus yang menyusun nefron adalah tubulus proksimal, tubulus distal, dan tubulus pengumpul/kolektipus yang dikelilingi oleh pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah kapiler ini dinamakan arteriol eferen yang meninggalkan glomerulus menuju vasa rekta. Vasa rekta merupakan kapiler yang mengelilingi lengkung Henle. Adapun pembuluh darah kapiler yang menuju glomerulus dinamakan arteriol aferen. Arteriol ini banyak menyuplai darah bagi glomerulus.
Pada lapisan medula ginjal terdapat lengkung Henle. Lengkung Henle merupakan saluran ginjal atau tubulus yang menghubungkan antara tubulus distal pada daerah korteks dengan tubulus proksimal. Saluran lengkung Henle ini ada yang menurun dan menaik. Orang dewasa memiliki panjang seluruh tubulus lebih kurang 7,5-15 m.
Pada lapisan medula juga terdapat tubulus kolektipus yang mengalirkan zat sisa metabolisme (urine) menuju ureter. Ginjal mengendalikan potensial air darah yang mele watinya. Substansi yang menyebabkan ketidakseimbangan potensi air pada darah akan dipisahkan dari darah dan diekskresikan dalam bentuk urine. Sebagai contoh adalah sisa nitrogen hasil pemecahan asam amino dan asam nukleat.
3. Proses Pembentukan Urine
Proses pembentukan urine terjadi di tiap-tiap nefron pada ginjal, melalui tiga proses, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi.
A. Penyaringan (Filtrasi)
Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan malpighi. Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air dan zat terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul besar. Hasil saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulusatau urin primer. Dalam urin primer masih terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.
B. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap kembali. Zat-zat yang masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah yang terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin sekunder. Urin sekunder mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urin.
C. Augmentasi
Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urin sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin. Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).
4. Proses Pengeluaran Urine
Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih akan tertekan. Kemudian dinging otot kantong kemih meregang sehingga timbul rasa ingin buang ir kecil. Selanjutnya, urin keluar melalui saluran kencing (uretra). Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan pengeluaran air melalui keringat pada kulit. Pada waktu dara dingin, badan kita tidak berkeringat. Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui urin sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya, pada waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebagian besar teidiri atas (95%) air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam urat, dan amonia. yang merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam gara terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yang menyebabkan warna kuning pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti vitamin B, C, obat-obatan, dan hormon.
Urin tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti terjadi gangguan atau kerusakan ginjal pada glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula darah yang tinggi disebabkan oleh terhambatnya proses pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya produksi hormon insulin terhambat. Kelainan ini dikenal sebagai penyakit kencing manis (diabetes mellitus).
Dilihat dari segi banyaknya zat yang terkandung di urin, dapat disimpulkan bahwa ginjal merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme, membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, dan mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah.
Gangguan Pada Ginjal
1. Uremia | tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan. |
2. Albuminuria | urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus. |
3. Diabetes insipidus | penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter. |
4. Diabetes melitus | terdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas. |
5. Nefritis | gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine. |
6. Batu ginjal | adanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih |
7. Gagal ginjal | ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal. |
8. Hematuria | urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus. |
PARU-PARU
Dalam sistem eksresi paru-paru berfungsi mengeluarkan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan uap air. Karbon dioksida dan uap air dari dalam jaringan tubuh akan berdifusi ke pembuluh darah. Selanjutnya, zat-zat tersebut akan berdifusi ke alveolus dan pada akhirnya dikeluarkan melalui rongga hidung ke udara luar.
Selain sebagai alat pernapasan paru-paru juga berungsi sebagai alat pengeluaran. Zat yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang dihasilkan dari proses pernapasan. Jadi, tugas paru-paru adalah meneluarkan karbon dioksida dan uap air yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun.
Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. Bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Karbon dioksida dari jaringan, sebagian besar (75%) diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa HCO3, sedangkan sekitar 25% lagi diikat oleh Hb yang membentuk karboksihemoglobin (HbCO2).
Gangguan pada Paru-Paru
- Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung.
- Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das di paru-paru.
- Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit.
KULIT
Kulit merupakan organ manusia yang paling berat dan paling luas. Kulit berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh dalam bentuk keringat. Keringat ihasilkan oleh kelenjar keringat. Kelenjar keringat menyerap zat sisa metabolisme dari dalam pembuluh darah yang berada di sekitar kelenjar keringat. Keringat dikeluarkan dari dalam tubuh melalui pori-pori kulit.
Fungsi kulit adalah sebagai berikut:
- Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
- Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
- Mengatur suhu badan.
- Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
- Tempat menyimpan kelebihan lemak.
- Sebagai indra peraba.
Kulit manusia tersusun dari tiga lapis wilayah, yaitu epidermis, dermis dan hypodermis.
Pada lapisan epidermis, terdapat lapisan tandung, lusidum stratum granulosum dan stratum germinavatum.
- Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
- Mudah terkelupas.
- Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
- Tersusun dari sel-sel hidup.
- Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
- Terdapat ujung syaraf.
Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, dan serabut saraf. Di bawah dermis terdapat lapisan lemak yang bertugas menghalangi pengaruh perubahan suhu di luar tubuh.
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:
- Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
- Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
- Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
- Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering.
- Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.
3. Pada hipodermis terdapat jaringan lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
Faktor-faktor pemicu keringat:
- Peningkatan aktifitas tubuh
- peningkatan suhu lingkungan
- guncangan emosi
Proses Pengeluaran Keringat
Pengeluaran keringat merupakan proses osmoregulasi dan termoregulasi tubuh. Jik asuhu udara panas, pembuluh darah akan berdilatasi sehingga air, mineral dan urea pada plasma darah keluar dari pembuluh darah menuju ke cairan ekstraseluler. Selanjutnya air, mineral dan urea menuju kelenjar keringat untuk dibuang melalui pori-pori keringat. Adanya air yang keluar dari plasma darah menyebabkan osmolaritas cairan darah meningkat sehingga tubuh dipacu untuk meminum air agar osmolaritas kembali seimbang.
Gangguan pada Kulit
- Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja.
- Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
- Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
- Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang termakan atau menyentuh kulit.
- Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).
HATI
Peran utama hati adalah mengeksreksikan urea dan ammonia yang merupakan hasil perombakan protein juga menghasilkan empedu yang merupakan hasil perombakan sel darah emrah. Hati berada di bagian perut manusia menjorok ke kanan. Hati juga berfungsi menetralkan dan membersihkan zat-zat racun dalam tubuh. Penetralan tubuh dilakukan menggunakan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati itu sendiri. Cairan empedu merupakan hasil perombakan eritrosit dan hemoglobin yang sudah tua.
Cairan empedu merupakan cairan berwarna hijau kebiruan yang berfungsi dalam mencerna makanan berlemak. Ini disimpan dalam suatu bagian yang disebut kantung empedu. Zat-zat yang terkandung dalam cairan empedu yakni garam mineral, pigmen (bilirubin dan biliverdin), kolesterol, fosfolopid, dan air.
- Fungsi Hati
- Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin.
- Menetralkan racun.
- Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).
- Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
- Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
- Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.
- Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).
Gangguan pada Hati
- Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
- Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
- Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
LATIHAN SOAL
1. Zat berikut yang mudah masuk ke urin dan diserap kembali ke darah adalah . . . .
A. albuminB. fibrinogen
C. protein
D. glukosa
E. Urea
Pembahasan:
Zat yang mudah masuk ke urin dari darah adalah zat yang berukuran kecil. Albumin, fibrinogen, dan globulin merupakan protein yang bermolekul besar sehingga tidak dapat masuk ke urin. Zat berguna yang dapat masuk ke urin dan diserap kembali ke darah adalah glukosa.
2. Fungsi utama pengeluaran keringat adalah membuang . . . .
A. garam
B. panas
C. air
D. Urea
E. CO2
Pembahasan:
Fungsi utama pengeluaran keringat adalah membuang panas. Ketika panas tubuh meningkat, kelenjar keringat menyerap air dan garam dari kapiler darah untuk dikeluarkan ke permukaan kulit.
Dalam perjalanan dari pangkal kelenjar keringat ke permukaan kulit, keringat (air dan garam) akan menyerap panas. Kemudian keringat menguap dan panas dibuang ke lingkungan melalui permukaan tubuh.
B. sedikit dan encer
C. banyak dan pekat
D. banyak dan encer
E. banyak dan sedikit encer
Pembahasan:
Pada saat berkeringat berlebihan maka tubuh kekurangan cairan karena dehidrasi. Usaha tubuh untuk mengatasi kekurangan air adalah dengan mereabsorpsi (menyerap kembali) air yang sudah menjadi urin sehingga terbentuk urin yang sedikit dan pekat.
A. urea
B. garam
C. glukosa
D. Urobilin
E. CO2
Pembahasan:
Zat di dalam darah yang masuk ke urin primer adalah: air, garam mineral, urea, urobilin, dan glukosa. Zat yang masih berguna akan diserap kembali (reabsorpsi) sebagian yaitu air dan garam mineral, atau diserap seluruhnya yaitu glukosa. Oleh karena itu, dalam urin sekunder sudah tidak mengandungglukosa lagi. Sedangkan zat yang tidak berguna akan dibuang melalui urin yaitu urea dan urobilin (zat warna empedu).
B. aldosteron
C. paratiroid
D. insulin
E. Oksitosin
Pembahasan:
Reabsorpsi fakultatif dapat berlangsung di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus. Reabsorpsi fakultatif terjadi dengan bantuan hormon, misalnya reabsorpsi ion kalsium dibantu oleh hormon paratiroid, ion natrium dibantu oleh hormon aldosteron, dan reabsorpsi air dibantu oleh hormon antidiuretika (ADH).
6. Zat berikut kadarnya lebih tinggi di urin dibanding di plasma darah, kecuali . . . .
A. urea
B. kreatinin
C. bilirubin
D. glukosa
E. air
Pembahasan:
Zat sisa hasil metabolisme dibuang melalui urin. Kadar zat sisa dalam urin lebih tinggi dibanding di dalam plasma darah yaitu urea, kreatinin, dan bilirubin. Glukosa setelah masuk ke urin akan diserap kembali (reabsorpsi) dan masuk ke plasma darah.
7. Nefritis adalah gangguan pada sistem eksresi yang disebabkan oleh. . .
A. Kekurangan hormon antidiuretik
B. Saluran air tersumbat CaCO3
C. Infeksi bakteri Streptococcus
D. Pengerasan pembuluh darah pada ginjal
E. Pengendapan garam-garam mineral
Pembahasan:
Nefritis adalah peradangan pada nefron karena bakteri Streptococcus yang masuk melalui saluran pernapasan. Akibat peradangan ini, protein yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring sehingga keluar bersama urine. Nefritis kronis disertai dengan gejala tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah pada ginjal, serta rusaknya glomerulus dan tubulus. Adanya pengendapan garam-garam mineral sehingga saluran urine tersumbat CaCO3 merupakan indikasi terbentuknya batu ginjal. Kekurangan hormon antidiuretik mengakibatkan penyakit diabetes insipidus.
8. Penderita diabetes insipidus (banyak buang urin) dapat disebabkan oleh . . . .
A. kelebihan hormon antidiuretika
B. kekurangan hormon antidiuretika
C. kelebihan hormon insulin
D. kekurangan hormon insulin
E. Kelebihan glukosa di dalam tubuh
Pembahasan:
Reabsorpsi fakultatif air dibantu oleh hormon antidiuretika (ADH). Pada orang yang kekurangan ADH, reabsorpsi air sedikit sehingga air dalam urin menjadi berlebih (banyak urin).
9. Volume air yang dikeluarkan oleh tubuh manusia bergantung pada..
A. Jumlah air yang diminum
B. Jumlah garam yang dikeluarkan
C. Kerja hormone antidiuretic
D. Jumlah air di dalam jaringan
E. Kadar urea
Pembahasan:
Pengeluaran air merupakan proses osmoregulasi. Pengeluaran air bergantung pada konsentrasi air pada plasma darah dan kerja hormone ADH. Hormon ADH berperan untuk reabsorpsi air di tubulus ginjal.
10 . Kelainan manakah yang bukan terjadi pada sistem ekskresi?
A. Nefritis
B. Anuria
C. Diabetes mellitus
D. Albuminuria
E. Oligouria
Pembahasan:
Diantara pilihan di atas, yang bukan akibat kelainan sistem eksreksi adalah diabetes mellitus. Diabetes mellitus merupakan kelainan pada sistem hormone karena kerusakan sel B pancreas sebagai penghasil insulin atau menurunnya sensitivitas reseptor-reseptor insulin.
A. Ginjal
B. Hati
C. Paru-paru
D. Kulit
E. Lambung
Pembahasan:
Urea merupakan hasil samping metabolisme perombakan arginine oleh arginase menjadi ornitin pada hati. Urea selanjutnya masuk ke pembuluh darah menuju ginjal untuk di augmentasi pada tubulus kontortus distal.
i. Urea
ii. Kreatinin
iii. Natrium
iv. Protein
A. i, ii, iii
B. i, ii, iv
C. iv, iii, i
D. iv saja
E. iii, iv, ii
Pembahasan:
Dalam urin orang normal tidak ada protein karena protein dikembalikan kembali ke peredaran darah tubuh.
13. Adi mengalami gangguan kesehatan, yaitu sering buang air kecil. Menurut dokter, adi mengalami gangguan yang disebabkan oleh gagalnya kelenjar hipofisis menyekresikan ADH sehingga ekskresi urine meningkat. Gangguan yang dialami oleh Adi disebut..
A. Nefritis
B. Albuminuria
C. Kencing batu
D. Diabetes insipidus
E. Diabetes melitus
Pembahasan:
Gangguan disebabkan oleh kegagalan kelenjar hipofisis dalam menyekresikan ADH sehingga eksresi urine semakin meningkat disebut dengan diabetes insipidus. Sementara itu, nefritis merupakan peradangan pada nefron karena infeksi bakteri Streptococcus dan mengakibatkan protein yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring. Albuminuria terjadi karena adanya albumin atau protein lain di dalam urine. Kencing batu merupakan gangguan pengeluaran air seni yang disebabkan oleh sering menahan buang air kecil, infeksi saluran kemih, dan kurang minum. Gangguan ini biasanya ditandai dengan keluarnya batu-batu kapur berukuran kecil ketika buang air kecil. Duabetes melitus yaitu terdapatnya glukosa dalam urine akibat kekurangan hormon insulin.
A. Glomerulus, polyuriaB. Glomerulus, albuminuria
C. Lengkung henle, albuminuria
D. Tubulus kontortus distal, anuria
E. Tubulus kontortus distal, polyuria
C. Lengkung henle, albuminuria
D. Tubulus kontortus distal, anuria
E. Tubulus kontortus distal, polyuria
Pembahasan:
Peristiwa ini menunjukkan ketidaksempurnaan pada proses filtrasi di glomerulus. Kondisi ini menunjukkan bahwa glomerulus mengalami gangguan. Akibatnya, protein lolos dari filtrasi dan ikut dikeluarkan bersama urine. Gangguan ini dinamakan dengan albuminuria.
Reagen | Sebelum ditetesi | Setelah ditetesi |
Benedict | Jernih kekuningan | Merah bata |
Biuret | Jernih kekuningan | Jernih kekuningan |
Dari hasil uji urine tersebut diketahui bahwa pemilik urine menderita penyakit..
A. EdemaB. Nefritis
C. Albuminuria
D. Glukosuria
E. Diabetes insipidus
Pembahasan:
Saat diuji larutan Benedict terjadi perubahan warna urine menjadi merah bata. Berdasarkan hasil uji urine diketahui bahwa urine yang diuji mengandung glukosa sehingga dimungkinkan pemilik urine menderita glukosuria. Glukosuria adalah ditemukannya glukosa pada urine karena kerusakan tabung ginjal. Edema adalah pembengkakan kaki akibat penimbunan air, albuminuria adalah terdapatnya albumin dan protein di urine, nefritis adalah rusaknya ginjal karena bakteri streptococcus, diabetes insipidus adalah penyakit yang disebabkan kelenjar hipofisis.
SUMBER
Avini Khairunisa, dkk. 2014. Bank Soal Super Lengkap BIOLOGI. Jakarta: Cmedia.
Wigati Hadi Omegawati, dkk. 2015. Detik-Detik Ujian Nasional BIOLOGI. Jakarta: Intan Pariwara.
Adip MS, dkk. 2014. Strategi dan Kupas Tuntas SKL UN Edisi Lengkap. Solo: Genta Smart.
Tetty Setiowati, dkk. 2007. Biologi Interaktif untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Azka Press.
Fictor Ferdinand P, dkk. 2008. Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI. Jakarta: Visindo Media Persada
thanks :)
BalasHapus